Abstract: Since the plan to build an airport to Kulonprogo, the mosque has had an important
position, it is not only a place of worship, but also has a multifunctional use by scholars and Muslims
in Kulonprogo. At the beginning of 2016 was the culmination of the construction of an airport in
Yogyakarta, in response to this, the ulema and the people of Kulonprogo around it made the mosque
a center of resistance. The method used in this study is field research, with the finding that the
mosque is the most important institution for the people of Kulonprogo, so that the mosque is used as
a center of resistance in the form of: a place of deliberation, a stronghold, a place for training soldiers
and provision of religious knowledge.

Keywords: Mosque, Resistance, Kulonprogo Society.

Abstrak: Semenjak adanya rencana pembangunan bandara ke Kulonprogo, masjid sudah memiliki posisi
penting, ia tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, melainkan mempunyai multifungsi yang
digunakan oleh para ulama dan umat Islam di Kulonprogo. Pada Awal tahun 2016 merupakan
puncak dari pembangunan bandara di Yogyakarta, untuk merespon hal tersebut, ulama dan
masyarakat Kulonprogo di sekitarnya menjadikan Masjid sebagai pusat perlawanan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan ditemukan bahwa Masjid adalah
pranata terpenting bagi masyarakat Kulonprogo, sehingga Masjid dijadikan pusat perlawanan yang
berupa: tempat musyawarah, benteng pertahanan, tempat pembekalan para lasykar dan pembekalan
ilmu agama.

Kata Kunci: Masjid, Perlawanan, Masyarakat Kulonprogo.